Selasa, 22 Februari 2011

Bunda

Sembilan bulan lamanya
Rahim dalam berada
Janin muda perut bunda
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir lahir juga

Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu

Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat

Bunda
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada bunda
Ananda bahagia

Bunda
Lanjut usia
Tetap saja kau setia
Terkadang ananda lupa
Masih terus bunda berdoa
Ku harap tak durhaka
Celakalah ananda
Neraka akan menyapa

Bunda
Ananda yang hina
Berharap tetap berguna
Walau jua tak ada
Selalu berusaha
Semoga bunda bahagia
Dunia memang berbeda
Tak mesti bersama
Bunda tetap di jiwa
Raga ananda,
Tetap bunda

Bunda
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tidak seberapa
Bunda tetaplah bunda
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya

Bunda
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam

Dari kedingingan malam
Ananda memberi salam
Salam dari gubuk terdalam
Demi kerinduan terpendam

(Roil Jiwang Muhtadin : Jakarta, 14 Juni 209)
Sumber: revolusisenja.indosastra.com

12 komentar

Posting Lama
Langgan: Entri (Atom)
Kategori Puisi Pilihan
Badrudin Muhsin Cerpen Isbedy Stiawan ZS Chairil Anwar Iwan Mohamad Kahlil Gibran Kata Bijak Kata Mutiara khairil Anwar Koleksi Pantun Koleksi Puisi Lebaran Poems Collection Puisi Cinta Puisi Humor Puisi Ibu Puisi Isbedy Stiawan ZS Puisi Islam Puisi Keluarga Puisi Kenangan Puisi Perpisahan Puisi Persahabatan Puisi Ramadhan Puisi Rindu Puisi SMS Sajak Ariella Sajak Cinta Sajak Deden Tristiyana Sajak Nuruddin Nur Asyhadie SAJAK SAMSUL BACHRI Sajak Susan Vierna Sajak Tiar Rahman Sutardji Calzoum Bachri Syair Syair Cinta Taufiq Ismail WS Rendra Yusrizal KW Yvonne de Fretes Zainuddin Tamir Koto
Statistik Blogs
Alexa Certified Traffic Ranking for http://toppuisi.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar